Senin, 14 Januari 2013
Emma yang tinggal di rumah lumpur (Foto: Daily Mail)
WELSH– Seorang wanita, tinggal di sebuah gubuk yang terbuat dari Lumpur selama 13 tahun. Perempuan terpelajar itu sengaja tinggal di rumah tersebut, kerana ingin merasakan hidup sederhana.
Emma Orbach, lulusan dari Oxford dengan gelar dalam bahasa China, menikah dengan sejarawan arsitektur, Julian Orbach dan memiliki tiga orang anak, yang sekarang sudah dewasa.
Namun, Emma memilih untuk tinggal secara sederhana di gubuk yang terbuat dari Lumpur di pergunungan Welsh.
Di dalam rumah lumpur setinggi 13 kaki itu tidak ada elektrik, air, TV, radio, maupun toilet. Rumah itu hanya berisikan buku-buku bacaannya dan untuk penerangan ia hanya menggunakan lilin.
Ibu dari tiga orang anak ini benar-benar ingin menjalani kehidupan yang sederhana dan menyatu dengan alam. Ia senang mengambil air di sungai, memotong kayu, mencari sayuran, merawat tujuh ayam, tiga kambing, dua kuda, dan dua kucing.
"Segala sesuatu tentang hidup saya membuat saya bahagia. Bangun pagi bisa melihat pohon-pohon yang indah, melihat bintang-bintang dan bulan, memiliki hubungan yang benar-benar dekat dengan alam,” ungkap Emma. Demikian seperti dikutip Daily Mail, Senin (14/1/2013).
Emma hidup seperti ini karena ia ingin hidup low impact yaitu melakukan sesuatu yang hanya menimbulkan sedikit kerusakan di bumi ini.
Emma Orbach, lulusan dari Oxford dengan gelar dalam bahasa China, menikah dengan sejarawan arsitektur, Julian Orbach dan memiliki tiga orang anak, yang sekarang sudah dewasa.
Namun, Emma memilih untuk tinggal secara sederhana di gubuk yang terbuat dari Lumpur di pergunungan Welsh.
Di dalam rumah lumpur setinggi 13 kaki itu tidak ada elektrik, air, TV, radio, maupun toilet. Rumah itu hanya berisikan buku-buku bacaannya dan untuk penerangan ia hanya menggunakan lilin.
Ibu dari tiga orang anak ini benar-benar ingin menjalani kehidupan yang sederhana dan menyatu dengan alam. Ia senang mengambil air di sungai, memotong kayu, mencari sayuran, merawat tujuh ayam, tiga kambing, dua kuda, dan dua kucing.
"Segala sesuatu tentang hidup saya membuat saya bahagia. Bangun pagi bisa melihat pohon-pohon yang indah, melihat bintang-bintang dan bulan, memiliki hubungan yang benar-benar dekat dengan alam,” ungkap Emma. Demikian seperti dikutip Daily Mail, Senin (14/1/2013).
Emma hidup seperti ini karena ia ingin hidup low impact yaitu melakukan sesuatu yang hanya menimbulkan sedikit kerusakan di bumi ini.
(faj)
Posting Komentar