The Power of Jamaah



Sebagai seorang muslim tentu kita tidak asing lagi dengan kata berjamaah. Lima kali dalam sehari kita dianjurkan untuk melakukan sholat berjamaah. Pahala sholat yang dilakukan secara berjamaah lebih besar 27 kali lipat dibandingkan dengan pahala sholat yang dilakukan secara sendiri (munfarid). Namun, hal ini tidak hanya sekedar bicara pahala, tapi kebaikan apapun yang dilakukan secara berjamaah Insya Allah akan lebih banyak memberikan manfaat dan keuntungan bagi yang melakukannya.

Tak terkecuali dalam dunia bisnis, kita perlu berjamaah(berkomunitas) karena dengan berjamaah akan sangat banyak manfaat dan kemudahan yang kita dapatkan. Diantara kemudahan yang mungkin didapatkan adalah kemudahan dalam mencari mitra usaha. Hal ini terasa mudah karena dalam komunitas kita sudah saling kenal dan lebih percaya.

Sebagaimana kita ketahui, kepercayaan merupakan dasar utama dalam berbisnis. Kepercayaan ini dibangun dengan kemampuan berhubungan dengan orang lain. Dengan terjalinnya hubungan silaturahmi maka akan mendatangkan keuntungan kepada kedua belah pihak. Hubungan relasi itu bisa dibangun dengan siapa saja, baik dengan karyawan, konsultan, pengacara, banker, jurnalis, dan dengan siapa saja. Karena pada suatu ketika pasti akan kita butuhkan dan akan terasa manfaatnya.

Hubungan yang baik ini harus diawali dengan sikap saling percaya. Tanpa sikap saling percaya maka hubungan tidak akan bertahan lama. Target sebuah hubungan bisnis adalah jangka panjang, bukan untuk sesaat.  Kepercayaan itu sendiri tidak bisa dibeli tapi harus dibangun dan dipelihara terus menerus. Sekali kita tidak jujur dan tidak tepat janji maka hilanglah kepercayaan orang. Jadi, lebih sulit memelihara kepercayaan dari pada sekedar berkenalan.

Membina hubungan silaturahmi tidak cukup hanya dengan saling bertukar kartu nama atau bersalaman tapi yang penting adalah bagaimana Anda membina hubungan yang panjang dengan kenalan baru Anda. Karena percuma kalau kartu nama yang sudah Anda dapat dari relasi baru Anda hanya tersimpan  di album kartu nama dan tidak pernah di hubungi lagi. Maka akan tersimpan menjadi kertas rongsokan yang lama kelamaan berjamur dan berujung di tempat sampah. Segeralah follow up kenalan baru Anda dan jalinlah komunikasi yang langgeng.

Dalam memilih rekanan bisnis dan jaringan perlu kehati-hatian. Jangan sampai Anda berkenalan dengan orang yang berniat jahat atau tidak baik.  Untuk itu Anda perlu memilih relasi yang kemampuan keilmuannya lebih dari Anda sehingga Anda bisa banyak belajar dari mereka. Carilah relasi yang punya wawasan dan pengetahuan yang luas khususnya berkaitan dengan bisnis Anda sehingga suatu saat Anda bisa bertanya tentang permasalahan usaha Anda.

Di zaman sekarang, jaringan atau networking merupakan kebutuhan bagi seorang pebisnis. Tanpa jaringan, sebuah usaha akan sulit berkembang. Jaringan berfungsi mempercepat dan mempermudah aktivitas bisnis dalam skala apapun. Untuk itu, Musrofin, seorang penulis artikel kewirausahaan membantu Anda untuk membiasakan membuat sebuah data base atau bank profil jaringan.

Bank profil jaringan tersebut bisa Anda gunakan untuk membantu bisnis Anda. Untuk itu awalilah dengan menanamkan komitmen bahwa kita ingin membangun bisnis dengan orang yang ada dalam bank jaringan bisnis kita. Kemudian posisikan beberapa orang yang ada di bank jaringan sebagai mitra Anda dalam berbisnis. Selanjutnya buatlah rencana usaha dari data yang bersumber dari jaringan dan mulai bertindak. Karena kalau telat, Anda bisa keduluan orang lain.Wallahualam.***